Picture : quotesgram.com
Saya mempunyai teman yang sering sekali berselisih paham dengan teman sendiri dan berujung perkelahian. Sebut saja namanya Terran. Terran adalah tipe orang yang bicaranya blak-blakan dan cenderung sering tidak terkontrol, tidak tepat waktu, dan tidak pada tempatnya. Karena hal itu, Terran sering “diadili” oleh teman-temannya sendiri gara-gara omongannya itu.
Bentuk “pengadilan”nya pun macam-macam. Waktu SMA, Terran pernah dikelilingi “preman-preman” sekolahnya dan satu per satu memukul Terran gara-gara mereka berselisih paham. Sayangnya Terran termasuk orang yang sama sekali tidak jago berkelahi. Jadi Ketika dipukul, Terran banyak sekali menangkis. Dengan pipi tentunya.
Waktu Terran SMP, dia pernah cerita kalo dia pernah dibentak-bentak oleh temannya sendiri karena omongannya yang cukup menyakitkan temannya. Waktu SMA pula, dia juga pernah hampir baku hantam dengan adik kelasnya.
Tapi, ada satu peristiwa yang menurut Terran tidak akan terlupakan. Dia pernah dipukul teman sendiri karena kesalah pahaman. Lagi-lagi itu terjadi karena mulut Terran yang kurang terkontrol. Waktu itu mulut Terrran sampai berdarah karena dipukul, dan bibirnya sampai bengkak. Kayaknya Angelina Jolie bibirnya seksi gitu karena dipukul temannya juga deh.
Kenapa menurut Terran peristiwa itu tidak bisa terlupakan? Karena menurut Terran yang memukul itu termasuk teman yang cukup dekat dan sering sekali berinteraksi untuk melakukan kegiatan Bersama di sekolah. Dan menurut Terran juga, peristiwa pemukulan itu seharusnya ngga perlu terjadi karena itu hanya kesalah pahaman kecil yang bisa dibicarakan. dan yang jelas Terran harus sampai terluka dan berdarah. Menurutnya baru peristiwa pemukulan itu yang benar-benar menimbulkan luka. Tidak hanya luka fisik, namun luka batin yang lebih parah.
Tapi, yang mau saya ceritakan sebenarnya bukan soal pukul memukul itu. Ini tentang Terran dan hatinya yang begitu ikhlas hingga akan banyak cerita unik yang menyeret orang-orang yang pernah berselisih paham dengan Terran. Dan hal itu terjadi bertahun-tahun setelahnya.
Sebagai teman yang cukup dekat dengan Terran, saya tahu betul bahwa sebenarnya Terran adalah orang yang ngga pernah macam-macam. Boro-boro berkelahi. Wong dia pernah cerita, membayangkan berkelahi aja dia sudah merasa sakit.
Peristiwa-peristiwa yang saya ceritakan tadi sebenarnya adalah karena kesalah pahaman saja antara Terran dan teman-temannya. Saya tahu betul, Terran adalah orang yang spontan. Kata-kata yang diucapkannya jujur dari dalam hatinya. Sayangnya, memang kata-kata itu kadang keluar di saat yang tidak tepat sehingga sering menimbulkan perselisihan. Tapi saya tahu Terran tidak bermaksud untuk melukai hati teman-temannya. Apalagi untuk alasan berkelahi. Tidak mungkin. Nonton sinetron aja dia nangis.
Tapi yang paling membuat aku kagum adalah sikap Terran dalam menghadapi itu semua. Dia benar-benar ikhlas, tidak dendam, dan tidak ingin melakukan apapun setelahnya. Dia juga jarang sekali berfikir “Biar Tuhan yang membalas”. Let it flow saja terus seperti itu. Hingga bertahun-tahun setelahnya, ada beberapa peristiwa unik yang mengaitkan Terran dengan orang-orang yang pernah “berkelahi” dengan dia.
10 Tahun berlalu, Terran masih berkomunikasi intens dengan saya. Terran sekarang mempunyai istri yang berdagang online. Tahu ngga? Langganan utamanya adalah istri dari salah satu orang yang berkeliling memukul Terran yang sebelumnya saya ceritakan. Padahal rumahnya jauh dan sebelumnya sama sekali tidak saling kenal, tidak ada komunikasi dan memang bukan siapa-siapa.
Yang lebih epic lagi, Tadi saya becerita bahwa ada satu peristiwa yang benar-benar tidak bisa Terran lupakan. BTW si pemukul Terran sekarang sudah menikah dan mempunyai anak. Terran baru tahu karena istri Terran baru cerita belum lama ini.
Suatu hari istri dari si pemukul Terran pernah menghubungi istri Terran bermaksud meminjam uang untuk beli susu anaknya karena susu anaknya habis dan si pemukul Terran belum gajian. Sekali lagi, padahal dia bukan siapa-siapa, tempat tinggalnya sangat jauh, kenal pun hanya sebatas kenal. Oh My God. Allahu Akbar. Sempit sekali dunia ini.
Apa makna dari semua itu? Sepertinya kita harus belajar banyak dari Terran bagaimana untuk bersikap ikhlas dalam menjalani kehidupan. Karena ternyata ada banyak sentilan-sentilan mesra dari Allah kalau kita bersikap ikhlas. Ternyata ikhlas itu tidak mudah. Bahkan kata-kata “Biar Allah yang membalas” saja, itu sudah menggambarkan ketidak ikhlaskan.
Ternyata dengan bersikap ikhlas, akan ada banyak hikmah dan makna yang bisa kita jadikan alasan untuk selalu tersenyum menghadapi kehidupan. Semoga kita semua bisa menjadi orang yang benar-benar ikhlas sehingga bila kita merasa disakiti orang lain, bukan kita lagi yang akan membalasnya, tapi Tuhan. Dan balasan Tuhan jelas jauh lebih indah dari apapun.